terserah

Jumat, 08 Juni 2012

1.    Hubungan Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Membaca
Keterampilan menyimak dan keterampilan membaca sering kali diperoleh secara bersama-sama dan tunjang menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Keeratan ini diperjelas dengan pendapat, ”Untuk  meningkatkan hasil yang hendak dicapai dalam membaca, maka seyogyanyalah setiap keterampilan menyimak diikuti oleh kegiatan membaca yang sesuai   dengan tujuan menyimak tersebut. Dengan kata lain listening gaols harus diikuti oleh reading activity” (Tarigan 1994 : 7). 
Keterampilan menyimak juga merupakan factor penting keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Penelitian para pakar atau ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan antara menyimak dengan membaca sebagai berikut:
a.    Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca disampaikan oleh sang guru melalui bahasa lisan, dan kemampuan sang anak untuk menyimak dengan pemahaman ternyata penting sekali.
b.    Kosa kata simak (listening vocabulary) yang sangat terbatas mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dengan membaca secara baik.
c.    Pembeda-pembeda atau diskriminasi pendengaran yang jelek seringkali dihubungkan dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan suatu factor pendukung atau suatu factor tambahan dalam ketidakmampuan membaca (poor reading).
d.    Menyimak turut membantu sang anak untuk menangkap ide pokok atau gagasan utama yang diajukan oleh sang pembicara; bagi para siswa yang lebih tinggi kelasnya ternyata bahwa membaca lebih unggul daripada menyimak sesuatu yang mendadak dan memahami informasi yang terperinci (Tarigan 1994 : 4).
Hubungan keterampilan menyimak dengan keterampilan membaca merupakan komunikasi dua arah. Achsin (1983 : 11) menjelaskan bahwa:   
Menyimak itu bukanlah keterampilan pasif, sebab selama seseorang menangkap ujaran baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan, maka mental orang tersebut terlibat secara aktif mungkinkah lebih baik dikatakan keterampilan menyimak itu disebut keterampilan reseptif karena selama berlangsungnya kegiatan, orang selalu aktif menerima, menangkap, memahami, dan mengingat  ujaran yang disampaikan.

Tarigan (1986 : 8) sendiri mengemukakan bahwa membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengkobinasikan makna yang terkandung atau tersirat dalam lambing-lambang tertulis.
Dari kedua pendapat tersebut menimbulkan kesan bahwa menyimak dan menbaca merupakan dua bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi dan keterampilan tersebut menyisyaratkan bahwa menyimak dan membaca mempunyai hubungan yang erat. Sebab, menyimak adalah menerima, menangkap, dan mengingat ujaran yang dsisampaikan oleh pembaca dan tentu makna bacaan memerlukan kegiatan lebih lanjut untuk disimak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar