terserah

Jumat, 01 Juni 2012

analisis wacana prosedural

Wacana
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
Analisis Wacana
a)    Wacana tersebut termasuk wacana prosedural. Hal ini sesuai dengan isi wacana yang memaparkan pembuatan kursi mewah yang banyak dipakai di hotel,vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri yang pembuatannya dimulai dari memotong-motong rotan, kemudian menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja sampai terbentuk anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Pembuatan kursi dan meja mewah tersebut disampaikan secara berurut dan tidak dibolak-balik unsurnya, sehingga jelaslah bahwa wacana tersebut disebut wacana prosedural. Terdapat dalam kutipan wacana sebagai berikut:
Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kearangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom.
b)    Analisis konteks berdasarkan Halliday :
•    Medan  wacananya adalah anak-anak desa (para perajin) yang membuat kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah  mewah di luar negeri yang terbuat dari rotan. Anak-anak ini membuat kursi dan meja mewah tersebut dengan alat seadanya. Dapat dilihat dalam kutipan:
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja.

•    Pelibat wacananya adalah anak-anak desa (para perajin). Hal ini terlihat dari isi wacana yang menceritakan kegiatan anak-anak (para perajin) dalam membuat kursi mewah yang banyak di pakai dihotel, vila, dan rumah-rumah mewah. Pernyataan ini didukung dengan kutipan wacana sebagai berikut:
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja.

•    Sarana wacananya adalah bersifat tulisan. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan isi wacana yang  menuliskan proses pembuatan  kursi dan meja mewah yang dimulai dari proses memotong rotan sampai terbentuk  anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom tanpa adanya tanpa adanya tuturan lain didalamnya.
c)    Topik : kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah mewah di luar  negeri.
Judul :  cara pembuatan kursi mewah yang banyak dipakai di hotel,vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri.
Tema : kreativitas anak-anak desa di daerah Cirebon.




d)    Analisis koherensi

1

    Hubungan makna intensitas (bahkan)
2

    Hubungan makna adisi (dengan)
3

    Hubungan makna tempo (kemudian)
4

     Hubungan makna tempo (setelah)
5

    Hubungan makna tempo (kemudian)
6

    Hubungan makna adisi (dan)
7

    Hubungan makna konklusi (dengan demikian)
8

    Hubungan makna kontras (namun)
9


Keterangan :
1.    K1 dengan K2 mempunyai hubungan makna intensitas. Hal ini ditandai oleh kata bahkan (dilihat dari konteks kedua kalimat). Dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini :
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon.
Artinya kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari cirebon bahkan barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon.
2.    K2 dengan K3 mempunyai hubungan makna adisi. Hal ini ditandai oleh kata dengan. Terdapat dalam kutipan:
 Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan.
Kutipan tersebut menandakan makna adisi karena ditandai dengan kata dengan.
3.    K3 dengan K4 mempunyai hubungan makna tempo. Hal ini ditandai oleh kata kemudian. Terdapat dalam kutipan wacana sebagai berikut :
Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja.
 Artinya para perajin memotong-motong rotan kemudian menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja.
4.    K4 dengan K5 mempunyai hubungan makna tempo. Hal ini ditandai oleh kata setelah. Seperti terdapat dalam wacana sebagai berikut :
Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen.
Dua kalimat tersebut menunjukan hubungan tempo. Artinya ada waktu antara penciptaan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja dengan kerangka itu diampelas. Pernyataan ini di dukung oleh kata  setelah yang ada pada awal K5.
5.    K5 dengan K6 mempunyai hubungan makna tempo. Hal ini ditandai oleh kata kemudian. Pernyataan tersebut didukung dalam kutipan wacana sebagai berikut:
Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Artinya setelah anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen dipasang kemudian kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Kata setelah menunjukan kegiatan yang akan dilakukan setelah satu kegiatan selesai. Sehingga jelaslah bahwa kedua kalimat tersebut menunjukan huubungan makna tempo.
6.    K6 dengan K7 mempunyai hubungan makna adisi. Hal ini ditandai oleh kata dan.
Terlihat dalam kutipan sebagai berikut :
Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen.
 Artinya tali yang dianyan dan tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen.
7.    K7 dengan K8 mempunyai hubungan makna konklusi. Hal ini ditandai oleh frasa dengan demikian. Seperti terdapat dalam wacana:
Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom.
Artinya frasa dengan demikian menunjukan hubungan konklusi antara kalimat pertama dan kalimat kedua.
8.    K8 dengan K9  mempunyai hubungan makna kontras (dilihat dari konteks kalimat). Hal ini ditandai oleh kata namun. Terlihat dalam kutipan wacana sebagai berikut :
Dengan demikian terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
Artinya kata namun disini menunjukan makna kontras antara pengrajin (anak-anak dari Cirebon) yang mengerjakan kursi dan meja mewah yang menggunakan alat sederhana ternyata bahannya bukan dari negara Indonesia melainkan dari Eropa. Sehingga jelaslah bahwa dua kalimat diatas menunjukan hubungan makna kontras.






TUGAS

WACANA BAHASA INDONESIA

 



OLEH :
LA ODE MPATANI
A2D1 09 058



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar